Sabtu, 16 November 2013

Tantangan Untuk Mengembangkan Sistem Informasi Yang Lebih Baik


Apa yang Membuat Suatu Sistem Tidak Berhasil?
Penyebab sering kurang berhasilnya pengembangan sistem informasi meliputi hal berikut ini:
v Sistem yang dikembangkan tidak mendukung strategi dan sarana bisnis.
v Perencanaan sistem buruk dan manajemen proyek kurang memadai.
v Kegagalan untuk menetapkan atau memahami kebutuhan pemakai dan melibatkan pemakai dalam pengembangan sistem.
v Kelalaian dalam memperkirakan biaya dan manfaat (estimating cost and benefits) sistem proyek.
v Timbulnya kerusakan dan kesalahan rancangan yang banyak sekali.
v Pemerolehan computer dan perangkat lunak yang seorang pun tidak mengetahui cara menggunakannya.
v Pemasangan teknologi yang tidak cocok atau kurang memadai.
v Kelalaian dalam menerapkan pengendalian yang memadai.
v Pengembangan perangkat lunak tidak terstruktur dan terpelihara.
v Implementasi tugas kurang memadai.

Masalah yang disebabkan oleh sistem yang dikembangkan secara buruk dapat menjangkau mulai dari kehilangan siklus hidup, kehilangan asset, kehilangan pelanggan dan penghasilan, manajemen yang kurang akurat atau kurang tepat sampai ke pemborosan waktu dan penurunan produktivitas.

Apa yang Membuat Suatu Sistem Berhasil?
Menghapuskan penyebab kegagalan sistem terletak pada penerapan metodologi, perangkat pemodelan, dan teknik untuk merancang pengembangan sistem informasi dan membangun sistem informasi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan para pemakai tetapi juga disampaikan tepat waktu dan tidak lebih dari yang dianggarkan.
Para professional sistem informasi telah bekerja selama bertahun-tahun untuk mengembangkan, mengajar, dan menggunakan metodologi yang dapat dilaksanakan, perangkat pemodelan, dan teknik yang dapat mengurangi jika tidak dapat menghapuskan masalah ini. Hal ini dimaksudkan untuk mentansformasikan pengembangan sistem dari suatu pendekatan informal yang kurang baik ke pendekatan terstruktur, terekayasa, serta terkelola yang melibatkan pemakai sepanjang proses. Sekarang ini dengan siklus hidup pengembangan sistem (SDLC) dan metodologi prototype, perangkat pemodelan, teknik manajemen proyekm dan sistem berbantuan computer (Computer Aided And Software Engineering – CASE), transformasi lebih dekat dengan kenyataan daripada sebelumnya. Sekarang para professional sistem mempunyai cara untuk melaksanakan pengembangan sistem yang berhasil dengan :
v Menekankan keterlibatan pemakai dalam pengembangan sistem.
v Menerapkan perancangan sistem dan penggunaan teknik manajemen proyek.
v Mengembangkan rancangan sistem alternative untuk mengevaluasi sebelum membuat komitmen terhadap rancangan akhir, teknologi, dan pengembangan perangkat lunak.
v Merancang seluruh komponen rancangan sistem secara manual.
v Menggunakan rancangan fungsional terinci sebagai suatu pedoman untuk rancangan perangkat lunak, penyandian dan pengujian.
v Membuat dokumentasi yang jelas, lengkap dan mutakhir.
v Menggunakan pendekatan terkoordinir dan terencana terhadap penerapam sistem.
v Melaksanakan peninjauan ulang setelah penerapan.
v Merancang dan melakukan pemeliharaan sistem.


Sumber:

D. Suryadi H.S Bunawan, Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar