Minggu, 11 September 2011

16042011

Selamat datang di blog-ku El. Ya inilah blog yang aku punya.  Disini aku uraikan sesuatu yang mungkin tidak pernah aku uraikan ke kamu. aku lebih suka ngeluarin unek unek di sini. Sekarang aku mau ngeluarin unek unekku. Semoga kamu baca ya.
Sabtu, 16 April 2011. Aku suka hari itu. Dimana setelah selesai kuliah aku mendengar kata-kata yang indah dari mulutmu. Hari itu perasaanku campur aduk ya. Di bilang senang itu pasti. Di bilang bimbang juga iya. Sempet aku merasa ragu, yekali secepat itu kamu bilang sayang? Terlebih juga karena aku dan kamu sama sama baru putus.
Tapi pada hari itu juga (malamnya) aku memutuskan untuk menjadi pacarmu. Aku tau kita beda keyakinan. Beberapa temanku pun ngga setuju dengan pilihanku. Malam itu aku sadar, ketika aku memilih jadi pacarmu aku akan mendapatkan banyak PR.
Kamu tau apa yang pertama kali ngebuat aku respek sama kamu? sangat sepele. Aku mengasihimu dari hal sepele. Aku ingat satu hari, ketika aku nemenin kamu cetak foto. Di situ kita nyebrang. Posisi kamu ketika nyebrang itu sangat baik. Papa ku pernah bilang, kalau laki-laki lagi nyebrang sama cewek itu, etikanya posisi laki laki lah yang seharusnya dekat dengan arah kendaraan melaju. Dan kamu mempraktekan itu.
Aku akan sangat respek dengan orang yang beretika daripada pinter tapi etika nol. Dan aku yakin kamu beretika. Hem kalau ngomong soal beda keyakinan, ini kali pertamaku mengalami pacaran beda keyakianan. Dimata beberapa orang ini ngga boleh. Tapi kenapa ngga boleh? Bukannya perbedaan itu indah? Aku pun terlahir dari keluarga yang beda beda agama. Dan aku menikamti itu.
Yang lebih mencengangkan adalah, nyatanya denganmu aku belajar toleransi. Kamu menghormati agamaku. Dan itupun yang harus aku lakukan. Ok masalah keyakian bablas angin’e.
Dari mu aku belajar banyak El. Mungkin tidak pernah aku ucapkan, tapi aku menangkap banyak hal darimu. Darimu aku belajar bagaimana memahami, belajar bagaimana mengasihi, bagaimana memaafkan. Hidupmu teramat sederhana, dan aku mau belajar sederhana darimu.
Aku tau, sulit memang menyatukan dua kepala, dua hati, dua pikiran. Tapi bukan berarti tidak bisa. Aku yang mood nya masih suka up and down. Aku yang masih suka kayak anak kecil. Ini buruk sekali. Aku ingat pesanmu El. Kamu bilang aku harus atur emosiku. Emosi itu udah mencangkup segalanya. Hari ini, aku mau belajar. Belajar bagaimana mengatur emosi. Bukan. Bukan karna kamu. tapi karna diriku. Aku mau melakukan itu demi diriku sendiri. Dan aku harap kamu tetep mau menuntunku.
Hem bicara soal waktu, aku bersyukur kalau Tuhan masih ngasih kita waktu untuk meneruskan hubungan ini. Aku senang ketika aku bisa menikmati moment 16 sama kamu setiap bulannya. Aku bersugesti dalam hati. Berkaca pada bulan-bulan sebelumnya dimana kita masih suka salah paham. Aku mau kita berbenah. Aku mau memilikimu kemarin, hari ini, esok, lusa, dan seterusnya. Aku harap kita bisa meminimalisir percekcokan El. Aku yakin kita mampu.
Terimakasih karena kamu sudah menjadi pacar yang baik. Jangan pernah bosen untuk membuat aku menangis. Menangis karena nasehatmu, menangis karena kebanggaanku. Tetap jadi Elia yang aku banggakan. Semoga Tuhan senantiasa memberkati hub kita. Semoga aku bisa menjaga hatiku, semoga kamu pun bisa menjaga hatimu. Mudah – mudahan aku bisa menerima kekurangan & kelebihanmu. Begitupun kamu. mudah – mudahan Tuhan masih mengizinkan aku untuk mengasihimu, memilikimu, dan belajar banyak denganmu. Semoga. Terimakasih sayang. Aku mengasihimu kemarin, hari ini, esok, lusa dan seterusnya jika Tuhan mengizinkan.
Monday, September 12, 2011