Jumat, 23 Maret 2012

BIAYA PRODUKSI

Biaya merupakan salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini disebabkan biaya sangat menentukan keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.

PENGELOMPOKKAN BIAYA
Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi.
Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik. Biaya ini terdiri dari :
Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barag. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik.
Biaya ini terdiri dari :
Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu produk
Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
Menurut perubahan dalam volume produksi
Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi




BIAYA PRODUKSI
Biaya produksi adalah semua pengeluaran perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi yang akan digunakan untuk menghasilkan barang-barang produksi oleh perusahaan tersebut.

Cara penentuan biaya pembuatan produk :
Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai
Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat.
Biaya ini terbagi atas :
Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Harga pokok standar : harga pokok yang telah ditentukan sebelum proses produksi dilaksanakan.
Tujuannya adalah :
Pengendalian biaya dan jika memungkinkan menguranginya.
Pengukuran efesiensi
Penyederhanaan prosedur pembiayaan
Penilaian persediaan
Penentuan harga jul.

Cara penentuan biaya standar :
Berdasarkan rata-rata biaya yang terjadi pada masa lalu
Berdasarkan biaya terendah yang terjadi pada masa lalu
Berdasarkan biaya yang berasal dari anggaran pada suatu kondisi operasi yang normal
Berdasarkan biaya ideal yang terjadi pada efesiensi maksimum
Berdasarkan biaya yang dapat dicapai pada kondisi operasi yang baik. 
Dari segi sifat biaya dalam hubungannya dengan tingkat output, biaya produksi dapat dibagi ke dalam:
Biaya Total ( Total Cost = TC) . Biaya total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan produksi.
TC = TFC + TVC
Dimana TFC = total fixed cost; dan TVC = total variable cost.
Biaya Tetap Total (total fixed cost = TFC). Biaya tetap total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi yang tidak dapat berubah jumlahnya. Sebagai contoh : biaya pembelian mesin, membangun bangunan pabrik, membangun prasarana jalan menuju pabrik, dan sebagainya.
-  Biaya Variabel Total (total variable cost = TVC). Biaya variabel total adalah keseluruhan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh faktor produksi variabel. Contoh biaya variabel : upah tenaga kerja, biaya pembelian bahan baku, pembelian bahan bakar mesin, dan sebagainya.
- Biaya Tetap Rata-Rata (Average Fixed Cost = AFC). Biaya tetap rata- rata adalah biaya tetap total dibagi dengan jumlah produksi.TFC AFC = ------- ( di mana Q = tingkat output)Q
- Biaya Variabel Rata-Rata ( Average Variable Cost = AVC). Biaya variabel rata-rata  dalah biaya variabel total dibagi dengan jumlah produksi.TVC AVC = --------Q
- Biaya Total Rata-Rata ( Average Total Cost = AC). Biaya total rata-rata adalah biaya total dibagi dengan jumlah produksi.T C AC = --------- atau AC = AFC + AVC.
 - Biaya Marginal ( Marginal Cost =MC). Biaya marginal adalah tambahan biayaproduksi yang digunakan untuk menambah produksi satu unit.
DTC
MC = ---------DQ
KURVA BIAYA PRODUKSI
Kurva biaya produksi adalah kurva yang menunjukkan hubungan antara jumlah biaya produksi yang dipergunakan dan jumlah produk yang dihasilkan. Pada umumnya biaya produksi ditunjukkan oleh sumbu vertikal dan jumlah produk oleh sumbu horizontal. Berikut ini adalah bentuk kurvanya:
Biaya Tetap Total (TFC)
Biaya Tetap Total (TFC)














Biaya tetap total (TFC) dilukiskan sebagai garis lurus (horizontal) sejajar dengan sumbu kuantitas. Hal ini menunjukkan bahwa berapapun jumlah out­put yang dihasilkan, besarnya biaya tetap total (TFC) tidak berubah yaitu sebesar n.
Biaya Variabel Total (TVC)

    












·        Biaya variabel total (TVC) adalah biaya yang besar kecilnya mengikuti banyak sedikitnya output yang dihasilkan. Gambar yang menunjukkan bahwa kurva biaya variabel total terus menerus naik. Jadi semakin banyak output yang dihasilkan maka biaya variabel akan semakin tinggi.
·    Misalnya adalah pengeluaran untuk pembelian bahan baku. Semakin banyak barang yang dihasilkan, maka semakin besar pula pengeluaran untuk pembelian bahan baku. Namun demikian laju peningkatan biaya tersebut berbeda-beda (tidak konstan ) . Laju peningkatan mula-mula dari titik asal adalah menurun hingga titik A. Pada titik A ini tidak terjadi peningkatan sama sekali. Kemudian sesudah titik A laju kenaikannya terus menerus naik. 
Biaya Total Cost (TC)














Jika antara biaya tetap dan biaya variabel dijumlahkan, maka hasilnya disebut biaya total (TC). Jadi, TC = TFC + TVC. Total Cost (TC) berada pada jarak vertikal di semua titik antara biaya tetap total (TFC) dan biaya berubah total (TVC), yaitu sebesar n.


Sumber:


Senin, 05 Maret 2012

ILMU EKONOMI DAN SISTEM EKONOMI DI INDONESIA


Apa yang di maksud dengan ilmu ekonomi?
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas. Permasalahan tersebut kemudian menyebabkan timbulnya kelangkaan (Ingg: scarcity).
Kata “ekonomi” sendiri berasal dari kata Yunani (oikos) yang berarti “keluarga, rumah tangga” dan (nomos), atau “peraturan, aturan, hukum” dan secara garis besar diartikan sebagai “aturan rumah tangga” atau “manajemen rumah tangga’. Sementara  yang dimaksud dengan ahli ekonomi atau ekonom adalah orang menggunakan konsep ekonomi dan data dalam bekerja.
Ilmu ekonomi dapat dikatakan memegang peranan penting dalam kehidupan sosiall terkait dengan kemakmuran. Ilmu ini mengkaji upaya memenuhi kebutuhan untuk mencapai kemakmuran. Masyarakat dikatakan makmur apabila semua kebutuhan materi dapat dipenuhi dengan sebaik-baiknya, dan tingkat kemakmuran dapat diukur dari banyaknya barang dan jasa yang dihasilkan serta banyak barang dan jasa yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya tersebut, manusia harus melakukan kegiatan ekonomi yang terdiri dari 3 jenis kegiatan yaitu, produksi, distribusi, konsumsi. Selain kegiatan ekonomi tersebut, dalam ekonomi di jelaskan pula tentang adanya sifat manusia yang tak pernah puas. Yaitu melalui hukum Gossen I yang intinya menyatakan bahwa tingkat tambahan kepuasan manusia terhadap sebuah barang atau jasa akan bertambah turun seiring dengan semakin seringnya barang/jasa tersebut digunakan.
Masalah Pokok Ekonomi
Pokok masalah ekonomi ada tiga, yaitu :
v  Produksi
menyangkut masalah usaha atau kegiatan mencipta / menambah kegunaan suatu benda.
v  Distribusi
Menyangkut kegiatan penyaluran barang dari produsen ke konsumen.
v  Konsumsi
Menyangkut kegiatan menghabiskan atau mengurangi kegunaan suatu benda.
Pokok masalah tadi selanjutnya diperluas oleh ekonomi modern, yaitu apa dan berapa, bagaimana, dan untuk siapa barang tersebut di produksi.
v  Apa (What)
Apa yang akan diproduksi (what). Karena keterbatasan sumber daya faktor produksi, maka harus hal yang tidak mungkin akan memproduksi sebanyak-banyaknya, maka harus dilakukan pemilihan barfang apa yang harus diproduksi serta berapa jumlahnya.
v  Bagaimana (How)
Bagaimana proses produksinya (how). Hal ini sangat tergantung dari ketersediaan sumber daya faktor produksi dari setiap wilayah/negara. Bagi negara maju akan menggunakan faktor produksi padat modal dengan teknologi majunya, sementara bagi negara yang berkembang akan menerapkan teknologi menengah tanpa mengesampingkan pendayagunaan sumber daya manusia yang ada sehingga tidak terjadi pengangguran yang tinggi.
v  Untuk siapa (for whom)
Untuk siapa hasil produksi ditujukan (for whom). Untuk masalah yang satu ini, pertimbangan ditujukan bagaimana caranya agar hasil produksi dapat memenuhi kebutuhan utama masyarakat serta dengan tingkat harga yang terjangkau oleh masyarakat yang menjadi pangsa pasarnya.
Apa Nama Sistem Ekonomi di Indonesia? Apa Landasannya?
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebaiknya menggunakan sistem ekonomi Pancasila, hal ini dikarenakan landasan idiil sistem ekonomi Indonesia adalah Pancasila dan UUD 1945.
Maka sistem ekonomi Indonesia yaitu:
v  Sistem ekonomi yang berorientasi kepada Ketuhanan Yang Maha Esa (berlakunya  etika dan moral keagamaan, bukan materialisme).
v  Kemanusiaan yang adil dan beradab (tidak mengenal pemerasan atau eksploitasi).
v  Persatuan Indonesia (berlakunya kebersamaan, asas kekeluargaan, sosio-nasionalisme dan sosio-demokrasi dalam ekonomi).
v  Kerakyatan (mengutamakan kehidupan ekonomi rakyuat dan hajat hidup orang banyak).
v  serta Keadilan Sosial (persamaan/emansipasi, kemakmuran masyarakat yang utama bukan kemakmuran orang-seorang).
Dari butir-butir di atas, keadilan menjadi prioritas sistem ekonomi Indonesia, keadilan merupakan titik-tolak, proses dan tujuan bangsa. Dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya, sistem ekonomi Pancasila.

Sumber: