Apa Sih Modularisasi itu?
M
|
odularisasi adalah proses
penguraian sistem menjadi modul-modul yang dapat dioperasikan secara
independen. Beberapa industri menggunakan teknik penguraian fungsi yang secara
bersama-sama mencapai sasaran yang lebih besar. Komponen mobil, televisi,
pesawat terbang, rumah, dan antarmuka (interface) di antara
komponen-komponennya telah di definisikan dan direkayasa dengan begitu baik,
sehingga dapat dibuat oleh berbagai perusahaan atau divisi yang berbeda dan
dapat di rakitsecara efisien menjadi unit yang dapatdikerjakan. Selanjutnya produk
jadi ini dapat dipelihara dan diperbaiki dengan mudah.
Apa Aja Sih Fungsi Modularisasi Itu?
Modularisasi berfungsi sebagai
rangkaian yang mengaitkan semua produk di atas karena semua produk tersebut
terbentuk dari modul-modul standar yang secara bersama-sama digunakan untuk
membentuk kesatuan yang utuh. Teknik modularisasi ini juga dapat diterapkan
untuk membangun sistem informasi. Setiap modul menjadi suatu kelompok fungsi
sistem atau sandi perangkat lunak (software code) yang terpadu, yang mempunyai
nama yang unik untuk menyatakan masing-masing unit.
Keuntungan lain dapat diperoleh
dengan cara menguraikan modul-modul berulang kali sampai setiap modul berisi
satu fungsi yang terdefinisi dengan baik. Sasarannya adalah untuk mengurangi
kompleksitas, meningkatkan penyederhanaan, dan memudahkan pemeliharaan.
Beberapa pendapat mengatakan bahwa
penggandaan ukuran sistem dapat mengakibatkan tenaga dan waktu yang dibutuhkan
untuk menanganinya menjadi berlipat ganda. Sebenarnya, kompleksitas berkembang
jauh lebih cepat daripada ukuran. Sebagai contoh, program 500 baris jauh lebih
kompleks dan sulit dipelihara dibandingkan dengan 10 modul 50 baris.
Modularisasi sebenarnya adalah
teknik dasar dari pendekatan terstruktur. Banyak manfaat yang dapat kita
peroleh bila kita menggunakannya. Manfaat pendekatan terstruktur tersebut
sangat tergantung pada modularisasi. Manfaat tersebut adalah:
v Sistem keseluruhan
atau program perangkat lunak dibuat lebih sederhana karena dapat dipahami,
dirancang, disandi, diuji, didebug, dan diubah permodul.
v Kesalahan dapat
dikurangi, karena orang mengerjakan bagian sistem yang sederhana dan mudah
dipahami, dan bukan mengerjakan struktur yang kompleks.
v Dimungkinkan
melakukan estimasi biaya secara lebih akurat.
v Pengujian dapat
dilakukan dengan lebih mudah, karena perangkat lunak diuji per modul dan
kesalahan dapat dipisahkan dengan mudah.
v Tingkat penggantian
anggota tim proyek tidak terlalu mempengaruhi proyek bersangkutan, karena bukan
hanya satu orang yang bertanggung jawab atas keseluruhan proyek.
v Usaha optimasi
dapat diterapkan pada bidang kritis, hal ini akan meningkatkan efisiensi keseluruhan.
v Modul tertentu
yang menjalankan fungsi umum dapat digunakan oleh proyek lain, dengan demikian
hal ini dapat mengurangi biaya pengembangan dalam jumlah besar.
Sumber:
D. Suryadi H.S Bunawan, Pengantar Metodologi
Pengembangan Sistem Informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar