Analisis dan rancangan sangat
bergantung pada model sistem. Perangkat pemodelan digunakan untuk mengembangkan
model dari sistem yang telah ada atau yang baru direncanakan.
Peran Perangkat Pemodelan
Secara khusus perangkat pemodelan
mempunyai tiga peran dalam pengembangan sistem:
v Komunikasi
v Eksperimentasi
v Prediksi
Komunikasi
Perangkat pemodelan membantu
menyusun konsep yang sering kali abstrak dan kebutuhan pemakai yang sulit di definisikan yang muncul pada tahap SDLC. Salah
satu alas an utama pembuatan model adalah memudahkan komunikasi dengan pemakai.
Keterlibatan pemakai di seluruh tahap analisis sistem dan rancangan sistem
general meningkatkan pemahaman para anggota tim proyek terhadap sistem tersebut
dan kemudian pemahaman itu dapat diumbanbalikkan kepada pemakai untuk
konfirmasi. Dengan cara ini, kesalahpahaman dapat dikoreksi dengan cepat tanpa
mempengaruhi batas waktu.
Eksperimentasi
Aspek pengembangan sistem biasanya
bersifat coba dan ralat (trial and error) melalui iterasi. Model memungkinkan
kita untuk mengetahui bagaimana suatu sistem dapat bekerja ketika kita berusaha
untuk mendapatkan rancangan optimal dari sistem itu. Perangkat ini memberikan
model konseptual dari suatu sistem sebelum dimulainya rancangan fungsional dan implementasi. Rancangan konseptual dapat
disusun dalam bentuk yang mudah dipahami oleh pemakai akhir. Kesalahan rancangan
yang mungkin terlihat oleh professional sistem dapat diketahui dan dikoreksi
oleh pemakai yang lebih mengenal bidang bisnis tempat sistem tersebut
diterapkan. Model tersebut memungkinkan pemakai untuk memahami dan mengevaluasi
sistem pada awal proses pengembangan. Biasanya model menjalani tiga kali
iterasi atau lebih kalau peserta belum puas dengan hasil akhirnya.
Prediksi
Model meramalkan bagaimana suatu
sistem akan bekerja. Model yang telah menjadi pilihan akhir untuk implementasi
akan berupa gambaran lengkap dan koheran pada kertas atau layar video yang
memberikan gambaran wujud sistem tersebut dan gambaran cara kerjanya. Untuk mencapai
tujuan manajemen puncak, professional sistem perlu mengembangkan sistem
informasi yang lebih kompleks daripada sistem tradisional. Apabila sistem baru
tersebut menjadi tulang punggung strategi bersaing perusahaan maka professional
sistem akan mempunyai posisi yang menonjol bermodel unutk memprediksi cara
kerja sistem sebelum terjadinya pengeluaran yang tinggi untuk mengimplementasikan
sistem sistem bersangkutan akan dapat membantu professional sistem untuk
mengurangi resiko dan meningkatkan peluang keberhasilan.
Sumber:
D.
Suryadi H.S Bunawan, Pengantar Metodologi Pengembangan Sistem Informasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar