Banyak metodologi Pengembangan
Perangkat Lunak (Software Engineering), tetapi tidak pas diterapkan pada
pengembangan perangkat lunak berbasis Multimedia. Setidaknya saya melihat ada
dua metodologi di luar metodologi PPL biasa yang dapat digunakan untuk pengembangan
PL berbasis multimedia.
Salah satunya adalah menurut Sutopo
(2003), yang berpendapat bahwa metodologi Pengembangan multimedia terdiri dari
6 tahapan, yaitu concept, design, material collecting, assembly, testing dan
distribution seperti gambar di bawah ini:
Metodologi Pengembangan Multimedia
1.
Concept Tahap concept (konsep)
Adalah tahap untuk menentukan tujuan dan siapa
pengguna program (identifikasi audience). Selain itu menentukan macam aplikasi
(presentasi, interaktif, dll) dan tujuan aplikasi (hiburan, pelatihan,
pembelajaran, dll).
2.
Design Design (perancangan)
Adalah tahap membuat spesifikasi mengenai arsitektur
program, gaya, tampilan dan kebutuhan material/bahan untuk program.
3.
Material Collecting Material Collecting
Adalah tahap dimana pengumpulan bahan yang sesuai
dengan kebutuhan dilakukan. Tahap ini dapat dikerjakan paralel dengan tahap
assembly. Pada beberap kasus, tahap Material Collecting dan tahap Assembly akan
dikerjakan secara linear tidak paralel.
4.
Assembly Tahap assembly (pembuatan)
Adalah tahap dimana semua objek atau bahan
multimedia dibuat. Pembuatan aplikasi didasarkan pada tahap design.
5.
Testing
Dilakukan setelah selesai tahap pembuatan (assembly)
dengan menjalankan aplikasi/program dan dilihat apakah ada kesalahan atau
tidak. Tahap ini disebut juga sebagai tahap pengujian alpha (alpha test) dimana
pengujian dilakukan oleh pembuat atau lingkungan pembuatnya sendiri.
6.
Distribution
Tahapan dimana aplikasi disimpan dalam suatu media
penyimpanan. Pada tahap ini jika media penyimpanan tidak cukup untuk menampung
aplikasinya, maka dilakukan kompresi terhadap aplikasi tersebut.
Sumber:
Sutopo,
Ariesto Hadi. (2003). Multimedia Interaktif dengan Flash. Graha Ilmu.
Yogyakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar