1. Siswa
dapat mengatur waktunya untuk belajar kapan dan dimana saja mereka punya akses
internet.
Metode
pembelajaran secara e-learning memberikan kemudahan bagi siswa untuk mengatur
waktunya dalam mepelajari materi pembelajarannya dimanapun, karena adanya
bantuan internet. Guru bisa membuat materi pembelajarannya dalam bentuk web
atau blog, sehingga siswa bisa mengakssesnya dimanapun mereka berada.
2.
Efisiensi waktu dan
biaya perjalanan.
Yah,
berlanjut dari poin pertama tadi, apabila siswa bisa belajar e-learning
dimanapun mereka berada maka, mereka pun bisa belajar materi pembelajarannya di
rumah atau dimanapun mereka sukai, sehingga siswa bisa menghemat uang dan
waktunya untuk hal-hal positif lain selain belajar, seperti mengembangkan hobi
mereka. Tentu saja, bukan hanya siswa yang bisa mengefisiensikan waktunya, guru
pun bisa mendapat waktu lebih seperti siswa karena bisa mengupload materi
dimanapun ada koneksi internet.
3.
Fleksibilitas untuk
bergabung dalam forum diskusi setiap saat, atau menjumpai teman sekelas dan
pengajar secara remote melalui ruang chatting.
Guru dan siswa
bisa membuat sebuah website berupa forum diskusi untuk saling berinteraksi
mengenai suatu materi pembelajaran tertentu, atau jika membuat website seperti
ini dianggap masih sulit maka guru pun bisa menggunakan fasilitas group yang
ada di facebook, karena pengaplikasiannya sangatlah mudah. Bukan hanya guru dan
siswa yang bisa berinteraksi, antara siswa pun bisa saling berinteraksi dengan
siswa dari kelas lain, sedangkan guru bisa berdiskusi dengan guru dari sekolah
lain.
4.
Mampu memfasilitasi
dan menerapkan gaya belajar yang berbeda melalui beragam aktivitas.
Dengan
adanya e-Learning guru bisa menerapkan metode yang berbeda-beda dalam
memberikan materi untuk siswanya, karena e-learning yang di fasilitasi oleh
internet bisa membuat guru mempunyai punya cara tersendiri yang cocok dengan
kebiasan siswa, guru bisa menggunakan metode diskusi dengan menggunakan
fasilitas sosial media ataupun e-mail, bisa juga menggunakan website atau blog.
5.
Pengembangan
keterampilan TIK yang mampu mendukung aktivitas lain siswa.
Salah satu
faktor pendukung supaya pembelajaran e-learning berjalan secara mulus dan
lancar adalah harus didukung dengan kemampuan pengoperasian komputer dan
menggunakan internet oleh guru dan juga siswa. Nah, apabila metode e-learning
diterapkan, maka siswa akan mendapatkan skill tambahan berupa pengoperasian
komputer dan penggunaan internet dengan baik dan benar karena pembelajaran
secara e-learning dan pengoperasian TIK akan saling berjalan beriringan untuk
meningkatkan kualitas siswa. Dengan modal ini, siswa mampu mengembangkan
bakatnya dalam dunia internet, seperti membuat blog, website maupun forum
diskusi. Bahkan tidak menutup kemungkinan jika nantinya siswa bisa
mengembangkan sosial media milik Indonesia sendiri, selain sosial media yang telah
popular sekarang.
6.
Keberhasilan
menyelesaikan pembelajaran online mampu membangun kemampuan belajar mandiri dan
kepercayaan diri siswa serta mendorong siswa untuk lebih bertanggung jawab
dalam studinya.
Tidak
dipungkiri bahwa internet membantu para siswa dalam menyelesaikan berbagai
materi yang diajarkan oleh guru, siswa bisa mencari semua materi yang
berhubungan dengan pembelajaran yang bersifat e-learning di internet. Dengan
keberhasilan ini, siswa bisa memupuk kepercayaan dirinya dalam menyelesaikan
berbagai materi yang telah diajarkan oleh guru.
7.
Mempersingkat waktu
pembelajaran dan membuat biaya studi lebih ekonomis.
Efisiensi
waktu menjadi prioritas keberhasilan dari pembelajaran e-learning. Guru bisa
memberikan materi kepada siswa tanpa harus melakukan tatap muka dengan siswa di
kelas, menggunakan media berupa web ataupun sosial media, maka bisa
mengefisiensikan waktu.
8.
Mempermudah interaksi
antara peserta didik dengan materi, peserta didik dengan guru maupun sesama
peserta didik.
Karena
materi pembelajarannya ada di internet maka siswa bisa dengan mudah melihat
materi tersebut setiap saat dan setiap waktu dimanapun mereka berada, tanpa
harus repot-repot membawa buku yang berat. Kapanpun siswa ataupun guru memiliki
akses internet maka baik guru ataupun siswa bisa saling berinteraksi untuk
mengajarkan materi.
9.
Peserta didik dapat
saling berbagi informasi dan dapat mengakses bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang.
Internet
memungkinkan setiap informasi yang tersedia di dalamnya bisa kita akses secara
berulang-ulang. Namun bukan hanya dengan internet guru bisa melakukan
pembelajaran e-learning, guru juga bisa menggunakan media berupa power point
sehingga file persentasi power point ini juga bisa diberikan kepada para siswa,
sama seperti yang dilakukan oleh para dosen di Universitas.
10.
Kehadiran guru tidak
mutlak diperlukan.
E-learning
memungkinkan guru untuk tidak harus hadir ketika siswa belajar secara
e-learning, jika guru menggunakan e-learning berbasis web, maka bisa dipastikan
guru tidak mutlak hadir, namun demikian guru harus mengarahkan siswa jika ada
pemahaman siswa yang salah ataupun materi yang siswa kurang pahami.
11.
Siswa dapat belajar
atau me-review bahan ajar setiap saat dan di mana saja kalau diperlukan
mengingat bahan ajar tersimpan di komputer.
File bahan
ajar yang telah diberikan kepada siswa menjadi senjata yang paling ampuh untuk
dipelajari oleh siswa, karena materi ini akan terus berada di laptop/komputer
siswa selama siswa belum menghapusnya. Begitu pula dengan e-learning yang
berbasis web, siswa bisa menge-save meteri pelajarannya sehingga bisa di akses
walau tanpa internet.
12.
Berubahnya peran siswa
dari yang biasanya pasif menjadi aktif.
Dengan
e-learning yang berbasis web ataupun file tadi maka siswa yang akan berperan
aktif dalam belajar. Beda ketika metode pembelajaran seperti biasa dimana guru
yang menerangkan materinya secara gamblang sehingga siswa hanya berperan pasif
dalam pembelajaran. Sementara kurikulum 2013 yang mulai diterapkan ini,
menuntut siswa yang berperan secara aktif, sehingga e-learning menjadi solusi
yang tepat untuk kurikulum 2013 ini.
Kelebihan
dari e-learning ini memungkinkan terciaptanya suasana belajar yang menyenangkan
dan menghemat waktu serta sesuai dengan kurikulum terbaru yaitu kurikulm 2013.
Namun dalam setiap kekurangan akan dimunculkan kelebihan dari diri tiap insan
manusia, dimana kelebihan sesorang akan terlampir pula kekurangannya. Begitu
pula dengan metode e-learning ini, meskipun kelebihannya sangat banyak akan ada
pula kekurangannya yang akan menghambat proses pembelajaran, berikut kekurangan
metode e-learning.
Kekurangan E-learning:
1. Pembelajar
yang tidak termotivasi dan perilaku belajar yang buruk akan
terbelakang/tertinggal dalam pembelajaran.
Ada satu
hal yang menjadi pembeda diantara para pelajar yaitu motivasi mereka. Motivasi
bisa membuat siswa dengan kemampuan yang biasa menjadi seorang yang luar biasa,
sama seperti Thomas Alva Edison yang memiliki motivasi luar biasa meskipun
dianggap oleh gurunya sebagai orang yang bodoh, tapi dia berhasil menemukan
penemuan berupa bola lampu yang mampu membuat perubahan di dunia kita hingga
sekarang ini. Sama halnya dengan metode e-learning ini apabila siswa memiliki
motivasi yang kuat dalam belajar maka e-learning ini akan bekerja dengan sukses
terhadap siswa, namun apabila siswa tidak memiliki motivasi yang cukup untuk
belajar maka, akan sulit ketika metode e-leraning ini diterapkan. Karena
e-learning akan berjalan dengan baik apabila siswa yang aktif belajarnya.
2. Siswa
dapat merasakan terisolasi dan bermasalah dalam interaksi sosial.
Salah satu
dampak penggunaan internet yang dapat kita rasakan langsung adalah internet
dapat membuat kita menjadi manusia yang jarang bersosialisasi di kehidupan
nyata, begitu pula dengan siswa yang belajar e-learning dengan mengakses
internet.
3. Pengajar
tidak mungkin selalu dapat menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
Sebagai
contoh, ketika di malam hari siswa ingin bertanya kepada guru dengan
menggunakan media internet, kemungkinan gurunya tidak bisa membantu siswa
karena ada kesibukan lain dan terlalu lelah untuk membantu siswa.
Saya
pernah membaca sebuah survey bahwa Indonesia adalah salah satu Negara dengan
kecepatan internet yang lambat. Nah ini menjadi suatu masalah tersendiri ketika
kita menerapkan e-learning berskala internet, karena akan sangat tidak
mendukung dengan kecepatan internet yang lambat.
5. Beberapa
subjek pembelajaran bisa saja sulit direalisasikan dalam bentuk e-learning.
E-learning
tidak selamanya bisa kita terapkan dalam semua materi. Misalnya dengan materi
fisika, dimana di fisika tiap rumus yang kita tahu sekarang memiliki yang
namanya penurunan rumus. Kalau kita menggunakan internet sebagai media
pembelajaran akan memakan waktu lama untuk memasukkannya.
6. Pembelajar
harus menyediakan waktu untuk mempelajari software/aplikasi e-learning sehingga
dapat mengganggu beban belajarnya.
Bukan
hanya dengan menggunakan media internet kita menggunakan metode e-learning,
kita bisa juga menggunakan software seperti macromedia flash, prezi, ataupun
power point dan lain sebagainya. Nah, bagi guru mereka harus mampu menguasai
software ini, begitu pula dengan siswa. Namun menguasai aplikasi seperti ini
membutuhkan waktu dan pengalaman yang agak lama.
7. Pembelajar
yang tidak familiar dengan struktur dan rutin software akan tertinggal.
Banyak
siswa yang menggunakan waktunya bukan untuk menguasai teknologi dan software
terbaru yang banyak digunakan oleh orang lain. Mereka menghabisakan sebagian
waktunya dengan bermain ataupun kumpul bersama teman-temannya. Nah, ini menjadi
masalah karena merek akan sulit memahami materi e-learning yang diberikan
dengan menggunakan software tertentu.
8. Untuk
sekolah tertentu terutama yang berada di daerah, akan memerlukan investasi yang
mahal untuk membangun e-learning.
Masalah
mendasar pendidikan di daerah-daerah terpencil Indonesia yaitu sulitnya
membangun akses teknologi komunikasi dan informasi karena jarak yang jauh dari
perkotaan, sehingga penerapan e-learning akan gagal ketika diterapkan didaerah
ini.
9. Keterbatasan
jumlah komputer yang dimiliki oleh sekolah akan menghambat pelaksanaan
e-learning.
Komputer
sebagai salah satu alat dalam pelaksanaan e-learning adalah mutlak diperlukan
oleh pihak sekolah baik itu guru dan siswa, sehingga pengadaan komputer
disekolah wajib adanya. Namun masalah saat ini yaitu keterbatasan anggaran
untuk mengadakan komputer di sekolah.
10.
Bagi siswa yang gagap
teknologi, sistem ini sulit untuk diterapkan.
Gagap teknologi
atau yang bahasa anak mudanya disebut GAPTEK adalah salah satu penghambat
terbesar untuk menerapkan metode ini, bagaimana siswa bisa memahami materi
e-learning sedangkan pengoperasian komputer saja siswa masih belum paham
11.
Berubahnya peran guru
dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut
mengetahui teknik pembelajaran yang menggunakan ICT.
Perubahan
drastis mutlak wajib dilakukan oleh guru, semula pengetahuan yang didapatkan
oleh guru atau pendidik di universitas adalah pembelajaran secara konvensional
nah, dengan adanya e-learning pengetahuan guru akan metode pembelajaran akan
berubah. Guru harus memahmi pembelajaran berbasis ICT sedangkan untuk menguasai
ini, guru haru melakukan latihan secara intensif dan pengalaman yang banyak.
12.
Kurangnya interaksi
antara guru dan siswa atau bahkan antar siswa itu sendiri sehingga memperlambat
terbentuknya nilai dalam proses belajar dan mengajar.
Proses
belajar secara e-learning memang memberikan dampak baik dalam penghematan waktu
untuk tatap muka, namun dilain sisi hal ini berdampak kepada kurangnya
sosialiasi diantara guru dan murid yang memperlambat terbentuknya nilai dalam
proses belajar mengajar.
13.
Kurangnya tenaga yang
mengetahui dan memiliki keterampilan internet.
Pengetahuan
akan jaringan dan internet hanya diketahui oleh sebagian orang terutama
orang-orang yang mengambil jurusan komputer. Nah, jika dalam suatu sekolah
fasilitas internet tidak dapat dikelola oleh tenaga yang memang benar-benar
ahli maka suatu saat akan menyebabkan fasilitas internet ini berupa router akan
rusak yang membutuhkan biaya perbaikan lagi. Di sekolah pun jarang orang yang
mengetahui tentang topologi jaringan komputer internet.
Masalah
bagi siswa yaitu jika tidak memiliki akses internet dirumah mereka sehingga
mereka terpaksa haru pergi ke warnet untuk belajar secara e-learning. Tentunya
akan memakan dana lagi bagi siswa serta tidak semua tempat kita bisa menemukan
wrnet, mungkin sih ada tapi letaknya yang pasti agak jauh dari rumah siswa.
Kelebihan
dan kekurangan e-learning ini adalah suatu pembelajaran bagi kita para calon
guru dan siswa. Namun tergantung bagaimana kita memanipulasi ataupun menyikapi
kekurangan metode ini, sehingga yang menjadi kekurangan bagi metode ini menjadi
hal yang biasa bagi kita.
Sumber: