Rabu, 09 Oktober 2013

Perkembangan Telematika di Indonesia




Peristiwa proklamasi 1945 membawa perubahan yang bagi masyarakat Indonesia, dan sekaligus menempatkannya pada situasi krisis jati diri. Krisis ini terjadi karena Indonesia sebagai sebuah negara belum memiliki perangkat sosial, hukum, dan tradisi yang mapan. Situasi itu menjadi ‘bahan bakar’ bagi upaya-upaya pembangunan karakter bangsa di tahun 50-an dan 60-an. Di awal 70-an, ketika kepemimpinan soeharto, orientasi pembangunan bangsa digeser ke arah ekonomi, sementara proses – proses yang dirintis sejak tahun 50-an belum mencapai tingkat kematangan.
Dalam latar belakang sosial demikianlah telekomunikasi dan informasi, mulai dari radio, telegrap, dan telepon, televisi, satelit telekomunikasi, hingga ke internet dan perangkat multimedia tampil dan berkembang di Indonesia. Perkembangan telematika penulis bagi menjadi 2 masa yaitu masa sebelum atau pra satelit dan masa satelit.
1.      Masa Pra Satelit ( Radio dan Telepon)
Periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia (RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan perangkat keras seadanya. Dalam situasi demikian ini para pendiri RRI melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan rakyat, dan antara rakyat dengan rakyat.
Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu, telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal siaran radio di Indonesia.
·         Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang penyiaran televise.Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan. Telekomunikasi seperti ini tidak bisa menjangkau pulau-pulau kecuali melalui penggunaan SKKL (Saluran Komunikasi Kabel Laut) yang mahal dan sulit dipergunakan.
2.      Masa Satelit
Satelit Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang disebut WARCST (World Administrative Radio Confrence on Space Telecomunication).
Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV, satelit juga menguntungkan secara ekonomi.
Komunikasi tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah. Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit itu merupakan kebijakan nasional yang gagasan awalnya dicetuskan oleh pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak pada kepentingan Orba.


sumber :


Selasa, 01 Oktober 2013

Fungsi, Peranan, dan Dampak Telematika



Secara umum, telematika mempunyai dua fungsi yaitu:
1.      Sebagai penyampai informasi.
Telematika digunakan sebagai penyampai informasi agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari sebelumnya. Bertambahnya pengetahuan manusia akan meningkatan keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan wawasan.
2.      Sebagai sarana kontak sosial hidup bermasyarakat.
Interaksi sosial menimbulkan kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama. Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut, walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Berdasarkan perkembangan telematika tersebut diatas, telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain :
1.      Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2.      Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3.      Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
Telematika di Indonesia memiliki tiga peran pokok, antara lain:
1.      Mengoptimalkan proses pembangunan. Telematika memberikan dukungan terhadap manajemen dan pelayanan kepada masyarakat berupa sarana telekomunikasi yang memuahkan masyarakat saling berinteraksi tanpa terhalang jarak. Dengan telematika, proses komunikasi menjadi mudah sehingga mudah pula untuk menyebarkan informasi dari satu daerah ke daerah lain.
2.      Meningkatkan Pendapatan. Produk dan jasa teknologi telematika merupakan komoditas yang memberikan peningkatan pendapatan bagi perseorangan, dunia usaha bahkan negara dalam bentuk devisa hasil ekspor jasa dan produk industri telematika.
3.      Pemersatu bangsa. Teknologi telematika mampu menyatukan bangsa melalui pengembangan sistem informasi yang menghubungkan semua institusi dan area dengan cepat tanpa terhalang jarak daerah masing-masing.
Dampak positif yang akan muncul pada penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak langsung, yaitu :
1.      Penghematan transportasi dan bahan bakar.
2.      Menghindarkan jam-jam yang tidak produktif menjadi lebih produktif.
3.      Mengembangkan konsep kegiatan tersebar secara merata ke seluruh daerah.
4.      Menyuguhkan banyak pilihan sarana telekomunikasi
Dampak negatif yang akan muncul pada penggunaan telematika baik secara langsung maupun tidak:
1.      Meningkatnya tingkat kejahatan menggunakan media internet.
2.      Kurangnya keamanan pengaksesan informasi negative dapat meningkatkan kejahatan dalam masyarakat.
3.      Kurangnya privasi pengguna, karena kurangnya keamanan jaringan sehingga dapat dengan mudah disusupi oleh hacker/cracker ataupun virus.
4.      Meningginya individualisme masyarakat, karena tidak ada batas ruang dan waktu menyelusur dunia maya sehingga terkadang menjadi lupa diri, dan tidak mengenal sekitar.
Media Komunikasi yang digunakan untuk telematika antara lain:
1.       Handphone
2.       Internet
3.       Video Conference
4.       Radio
5.       GPS

Sumber:

Pengertian Telematika




Istilah telematika pertama digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan Alain Minc dalam bukunya L’informatisation de la Societe. Istilah telematika yang berasal dari bahasa Perancis (telematique) yang merupakan gabungan dari dua kata yaitu telekomunikasi dan informatika. Pengertian telematika lebih mengacu pada industri yang berhubungan dengan penggunaan komputer dalam sistem telekomunikasi.
Telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh yang menyampaikan informasi baik satu arah maupun timbal balik dengan sistem digital. Istilah telematics  juga dikenal sebagai “the new hybrid technology” sebab lahir dari perkembangan teknologi digital yang dapat memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika menjadi semakin terpadu atau popular dengan istilah konvergensi.
Menurut Yusuf Hadi Miarso ( 2007 ) telematika merupakan sinergi teknologi telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary ( digital ). Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan nirkabel ( gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya ). Sedangkan informatika adalah pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary ( digital ). Istilah Teknologi dan Komunikasi (ICT = Information and Communication Technology ) yang lebih dikenal sekarang ini bermaksud memperluas pengertian telematika.
Alfin Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika , kini populer dengan nama telematika (Yuliar,2007).
Istilah telematika sering dipakai untuk beberapa macam bidang, sebagai contoh adalah:
  • Integrasi antara sistem telekomunikasi dan informatika yang dikenal sebagai Teknologi Komunikasi dan Informatika atau ICT (Information and Communications Technology). Secara lebih spesifik, ICT merupakan ilmu yang berkaitan dengan pengiriman, penerimaan dan penyimpanan informasi dengan menggunakan peralatan telekomunikasi.
  • Secara umum, istilah telematika dipakai juga untuk teknologi Sistem Navigasi/Penempatan Global atau GPS (Global Positioning System) sebagai bagian integral dari komputer dan teknologi komunikasi berpindah (mobile communication technology).
  • Secara lebih spesifik, istilah telematika dipakai untuk bidang kendaraan dan lalulintas (road vehicles dan vehicle telematics).
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata juga menghadirkan Media Komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah TELEMATIKA kemudian merujuk pada perkembangan konvergensi antara teknologi TELEKOMUNIKASI, MEDIA dan INFORMATIKA yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi TELEMATIKA kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau {the Net}. Dalam perkembangannya istilah Media dalam TELEMATIKA berkembang menjadi wacana MULTIMEDIA. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah Multimedia semula hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam berbagai medium. Adalah suatu ambiguitas jika istilah TELEMATIKA dipahami sebagai akronim Telekomunikasi, Multimedia dan Informatika. Secara garis besar istilah Teknologi Informasi (TI), TELEMATIKA, MULTIMEDIA, maupun Information and Communication Technologies (ICT) mungkin tidak jauh berbeda maknanya, namun sebagai definisi sangat tergantung kepada lingkup dan sudut pandang pengkajiannya.



Sumber:



Minggu, 26 Mei 2013

Laporan



Definisi Laporan
Laporan adalah suatu cara berkomunikasi dimana penulis menyampaikan informasi kepada seseorang atau suatu badan karena tanggungjawab yang diberikan kepadanya. Dapat pula dikatakan bahwa laporan merupakan suatu macam dokumen yang menyampaikan informasi mengenai sebuah masalah yang telah atau tengah diselisihkan, dalam bentuk fakta-fakta yang diarahkan kepada pemikiran dantindakan yang akan diambil.
Jenis-Jenis Laporan
·         Berdasarkan Sarana Pengungkapan
a.                Laporan Lisan
Dilakukan untuk suatu keadaan darurat yang harus segera diketahui oleh pimpinan atau  pemberi tugas, biasa dilakukan untuk melaporkan suatu kegiatan.

b.                  Laporan Tertulis
Biasanya dibuat secara finai dan ditujukan kepada atasan menganai pelaksanaan tugas dan hasil-hasil yang dicapai. Biasanya diketik di atas kertas HVS kuarto dan diberi sampul, lalu dibuat rangkap.

·         Berdasarkan Pengertian
a.                   Laporan Data
Bertujuan memberitahukan informasi. Laporan jenis ini dapat berisi masalah proyek atau mengenai operasi rutin. 

b.                  Laporan Analitik
Laporan ini tidak hanya memberikan informasi, tetapi juga menafsirkan data sebaik mungkin. Laporan analitis masih memberitahukan informasi, tetapi interpretasi yang diberikan sama pentingnya dengan fakta yang masih mentah. Kesimpulan harus ditekankan, tidak disembunyikan dalam teks.

c.                   Laporan Rekomendasi
Difokuskan pada aksi, dan sasaran dalam penulisan adalah memberikan nasihat kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Dalam setiap kasus, rekomendasi dipusatkan pada suatu fakta, analsis, dan penafsiran dengan suatu cara yang mendukung rekomendasi.

·         Berdasarkan Periode
a.                   Laporan Berkala
Merupakan pertanggungjawaban yang bersifat rutin dan dibuat berkala, dua kali dalam satu tahun anggaran.

b.                  Laporan Insidental
Adalah laporan yang perlu disampaikan, baik atas permintaan atasan maupun atas prakarsa bawahan sehubungan dengan adanya kasus atau masalah tertentu.

c.                   Laporan Statistik
Adalah laporan yang baru digunakan jika data yang diolah cukup banyak, padahal perkembangan peristiwa harus dapat diketahui secara cepat dan tepat.

·         Berdasarkan Maksud
a.                   Laporan Informatif
Laporan yang memberikan sekedar gambaran informasi mengenai suatu keadaan agar pimpinan dapat mengikuti perkembangan yang terjadi.

b.                  Laporan Eksaminasional
Laporan yang selain memberikan informasi, juga menyertakan pendapat mengenai latar belakang informasi itu.

c.                   Laporan Analitis
Laporan yang membuat sumbangan pikiran, yaitu pendapat dan saran atas dasar analisis yang mendalam terhadap masalah yang dilaporkan.

·         Berdasarkan Ruang Lingkup
a.                   Laporan Umum
Memberikan gamabaran secara menyeluruh mengenai masalah.

b.                  Laporan Khusus
Laporan yang memberikan gambaran secara terinci mengenai suatu hal yang khusus.

·         Berdasarkan Waktu
a.                Laporan Harian
Laporan yang berisi tentang prestasi dan hambatan yang dialami pada hari itu. Laporan jenis ini penting diketahui oleh pimpinan untuk menentukan langkah berikutnya.
b.               Laporan Mingguan
Laporan yang biasanya disampaikan setiap akhir minggu untuk merekapitulasi jumlah hasil kegiatan selama satu minggu.
c.                   Laporan Bulanan
Berisi tentang kegiatan yang telah dicapai dan hambatan selama saru bulan.
d.                  Laporan Tahunan
Umumnya berisi tentang kegiatan suatu instansi selama satu tahun anggaran.

Ciri-ciri Laporan
1.                  Bersifat objektif dan sahih yaitu bukan tanggapan.
2.                  Harus mempunyai unsure penilaian yaitu pandangan berkaitan sesusatu isu yang hendak di laporkan.
3.                  Bahan yang dilapor hendaknya mempunyai unsur ilmiah, empiritikal dan konkrit.
4.                  Fakta yang dipersembahkan hendaklah disertai gambar, graf, jadwal, peta sehingga dapat memudahkan pemahaman pembaca.
5.                  Bahasa yang digunakan hendaklah bahasa yang sederhana dan mudah dipahami karena laporan bertujuan untuk memperjelas fenomena yang berlaku dan memberikan kefahaman kepada pembaca.
6.                  Kandungan laporan hendaknya berdasarkan sumber yang akurat.
7.                  Laporan perlu disusun secara teratur dengan tajuk dan penomoran.
Syarat Pembuatan Laporan
·         Accuracy (Kecermatan)
Penyusun laporan harus cermat dalam melaporkan segala aspek yang ada dalam kegiatan. Karena isi laporan adalah dasar pimpinan untuk menentukan kebijakan yang harus diambil selanjutnya.
·         Adequacy (Kecukupan)
Memuat segala data dan informasi yang dilaporkan. Laporan yang disusun haruslah menyeluruh untuk setiap aspek kegiatan.
·         Clarity (Kejelasan)
Laporan harus disusun dengan bahasa yang jelas, penyajian yang tepat sehingga pimpinan tidak susah saat membaca laporan tersebut dan segera dapat mengambil langkah jika memang ada yang perlu ditindaklanjuti dari laporan tersebut.


Sumber :