Rabu, 26 Desember 2012

Label Pada Visual Basic


Label Pada Visual Basic
Control Label berfungsi untuk menampilkan teks pada aplikasi yang kita buat. Label terutama digunakan untuk menampilkan judul, teks, penjelas di sebelah kotak teks (Textbox), keterangan, dan sebagainya.
Untuk membuat label ini digunakan control label. Pada umumnya yang harus diset pada control label hanyalah propertinya saja, seperti ukuran, jenis huruf, warna. Label hampir tidak pernah membutuhkan pemrograman apapun karena hanya berfungsi sebagai teks sehingga jarang menggunakan event atau metode apapun.

Properti Label
PROPERTI
KETERANGAN
Alignment
Perataan teks label (rata kiri, rata tengah, atau rata kanan)

AutoSize
Secara otomatis mengubah pembatas control label agar menyesuaikan dengan besarnya teks.

BackColor
Warna latar belakang dari label

BackStyle
Menentukan apakah label bersifat:
0-Transparent: transparan (tembus pandang)
1-opaque: tidak tembus pandang

BorderStyle
Menentukan pembatas di sekeliling label:
0-None: tidak ada pembatas
1-fixed single: pembatas garis tunggal

Caption
Teks yang akan ditampilkan pada label

Enabled
Menentukan apakah label tersebut aktif

Font
Mengubah jenis dan ukuran huruf untuk label

ForeColor  
Warna teks dari label

Height
Tinggi label

Left
Jarak dari sisi kiri form ke sisi kiri label

MousePointer
Menentukan bentuk kursor mouse apabila diletakkan di atas label

TabIndex
Menentukan nomor urut focus label
ToolTipText
Text yang muncul pada tab Tooltip

Top
Jarak dari sisi atas form ke sisi atas label

Visible
Menampilkan / menyembunyikan label dari user

Width
Lebar label

WordWrap
Menentukan apakah ukuran control label akan
menyesuaikan dengan teks Caption-nya.

Membuat Label
1.      Pilih menu file > new atau tekan tombol Ctrl +N untuk membuat proyek baru pada VB.
2.      Pilih standard.EXE lalu tekan OK.
3.      Klik ganda control label A pada toolbar.
4.      Pilih property caption pada jendela properties.
5.      Ganti caption untuk label (sesuai keinginan).

Sumber:
Pemrograman Microsoft Visual Basic 6, karya Adi Kurniadi, diterbitkan oleh PT Elex Media Komputindo

Kamis, 06 Desember 2012

Berikanlah contoh dalam kalimat beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi.



Berikanlah contoh dalam kalimat beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi.

Beberapa perhubungan makna seperti sinonim, hiponimi, homonimi, polisemi, dan antonimi antara lain dari masing-masing makna :
1.     Makna sinonim
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata.
Contoh kalimatnya adalah:
Umpamanya kata buruk dan jelek adalah dua buah kata yang bersinonim ;bunga, kembang, dan puspa adalah tiga buah kata yang bersinonom; mati, wafat, meninggal, dan mampus adalah empat buah kata yang bersinonim.
Contoh kalimat
• Perbuatan ani sangat buruk sekali sehingga temannya tidak mau berteman
• Baju yang dipakai ani sangat jelek dipakai
• Anak ayam mati terlindas mobil
• Ayah toni baru saja meninggal karena tertabrak mobil
 Contoh lain :
• binatang = fauna
• bohong = dusta
• haus = dahaga
• pakaian = baju
• bertemu = berjumpa
2.     Hiponimi
Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :
• Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
• Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
• Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
• Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.
3.     Homonimi
Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon.
• Contoh Homograf :
- Amplop
a.       Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop (amplop = amplop surat biasa)
b.      Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat (amplop = sogokan atau uang pelicin)
- Bisa
a.       Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
b.      Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
• Contoh Homofon :
- Masa dengan Massa
a.       Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
b.      Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa (massa = masyarakat umum)

• Tambahan :
-Anonim adalah tidak memiliki nama atau tidak diberikan nama.

• Homonim adalah : Dua kata yang bentuk penulisan dan pengucapanya sama tetapi
artinya berbeda.

Contoh:
a. Saya sudah bisa menyetir mobil. (bisa berarti dapat dan bermakna denotasi)
b. Tetanggaku terkena bisa ular yang mematikan.(artinya racun makna denotasi)

4.     Polisemi
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata “kepala” dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher.

Contoh:
• Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
• Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
• Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
• Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).
5.     Antonimi
Perhubungan makna yang terdapat antara sinonimi, homonimi, hiponimi, atau [polisemi, bertalian dengan kesamaan-kesamaan; antonimi, sebaliknya, dipakai untuk menyebut makna-makna yang berlawanan. Bentuk-bentuk seperti laki-laki, hidup, gadis, masing-masing berantonim dengan perempuan, mati, dan janda. Dan kata-kata yang berlawanan makna itu disebut mempunyai perhubungan yang bersifat antonimi.
Atau dengan kata lain Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.Contoh Antonim :
•keras x lembek
•naik x turun
•kaya x miskin
•surga x neraka
•laki-laki x perempuan
•atas x bawah
Contoh kalimat :
1.      Suara pak guru sangat keras sekali
2.      Kue lapis yang dimakan toni sangat lembek
3.      Laki-laki itu datang tak diundang
4.       Muthiah adalah perempuan yang baik hati dan ramah


Sumber:
http://muthiah-muthiah.blogspot.com/2010/10/bab-4-pembentukan-katabahasa-soal.html

Senin, 03 Desember 2012

Format Surat Undangan Seminar



Depok, 01 April 2011

No.            : 008/UKPTI/KA18/UG/11                                                       
Perihal       : Undangan Rapat
Lampiran   : -




Dengan Hormat,

Sehubungan dengan akan diselanggarakannya acara seminar nasional yang akan dilaksankan di Univeristas Gunadarma dengan tema “Uni Kolaborasi Antara Perguruan Tinggi dan Industri Dalam Meningkatkan Daya Saing Lulusan”.

Maka dengan ini, kami mengundang seluruh Dosen S-1 FILKOM, guna mengikuti rapat untuk membahas mengenai acara seminar nasional tersebut pada pokok surat undangan, untuk hadir pada acara rapat yang akan dilaksanakan pada:

Hari                 : Kamis
Tanggal           : 28 April 2011
Waktu             : 09.00 WIB
Tempat            : Auditorium Universitas Gunadarma gedung 4 lt 6, Depok

Mengingat pentingnya acara tersebut, maka kami mengharapkan kehadiran Bapak/Ibu hadir tepat pada waktunya.
Demikian surat undangan ini kami buat, atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami,                                                                                   Mengetahui,




 Intan Bahari                                                                                   Prof.Dr.E.S Margianti, SE.,MM
(Ketua Panitia)                                                                                    (Rektor Univ. Gunadarma)







Sumber:
http://fitryzulia.blogspot.com/2011/11/contoh-format-surat-undangan-rapat.html